Tak Perlu Panik, Pertamina Imbau tak Beli BBM Berlebihan
TIMIKA – Pengawas PT Pertamina (Persero) Pelabuhan Paumako meminta warga Timika tidak perlu panik dengan membeli bahan bakar minyak (BBM) secara berlebihan hingga memicu antrean panjang kendaraan roda dua dan empat di sejumlah SPBU setempat dalam beberapa hari terakhir.
“Sekarang ini kami ‘droping’ BBM berapa pun ke SPBU langsung habis. Kondisi ini karena orang panik, lalu mulai membeli secara berlebihan untuk ditampung atau untuk dijual lagi dengan harga yang lebih mahal. Antrean kendaraan maupun jeriken dan drum di SPBU untuk membeli BBM sangat tidak masuk akal, padahal pasokan dari kami normal-normal saja,” kata Zefnat selaku Pengawas Pertamina di Depo Jober Pelabuhan Paumako, Selasa.
Menurut dia, pasokan BBM jenis solar, premium, pertalite dan pertamax (khusus untuk SPBU Buana Agung) kembali normal sejak 16 Oktober setelah kapal tanker yang mengangkut BBM tiba di Pelabuhan Paumako dari Pelabuhan Wayame Ambon.
Kapal tanker tersebut mengangkut 1.000 kiloliter BBM jenis premium, pertalite dan solar.
Pada Senin (22/10), pihak Jober Pertamina Pelabuhan Paumako memperbanyak pasokan BBM jenis premium dan pertalite ke lima SPBU di Timika lantaran kendaraan yang mengantre BBM padat merayap.
Bahkan pelayanan muat BBM dari Jober Pertamina Pelabuhan Paumako ke semua SPBU dilakukan sampai tengah malam.
Zefnat meminta dukungan dari instansi terkait seperti kepolisian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengawasi penjualan BBM di setiap SPBU.
“Yang terjadi di lapangan orang orang terlalu banyak membeli BBM. Apalagi pengecer, sama sekali tidak terkontrol. Di luar-luar itu pengecer sudah menjual sampai harga Rp30 ribu per botol air kemasan (isi 1,5 liter). Ini gila, mau berapapun kami pasok pasti langsung habis,” tutur Zefnat.