Pemkot Akui, Elpiji Bersubsidi di Singkawang, Langka

PONTIANAK – Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat, mengakui kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu.

“Beberapa minggu ini warga Kota Singkawang kesulitan untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram. Jadi kelangkaannya sudah ada satu bulan, masyarakat sudah mulai kesulitan mencari gas elpiji 3 kilogram,” kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Tri Wahdina Safriantini Dina, di Singkawang, Kamis.

Selaku pengawasan di wilayah Kota Singkawang, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Pertamina.

“Di pertemuan itu kita sudah mengusulkan penambahan kuota gas LPG 3 Kg untuk Kota Singkawang. Namun, melihat keperluan yang dibutuhkan masing-masing daerah maka kuota yang hanya diberikan sebanyak 2.460.216 tabung di tahun 2018, menurut versi mereka bahwa kuota ini sudah cukup untuk wilayah Singkawang. Namun kenyataannya di lapangan masih banyak warga yang tidak dapat,” ujarnya.

Mengingat elpiji bersubsidi hanya diperuntukkan untuk warga kurang mampu dan pelaku usaha UMKM, maka pihaknya akan melayangkan surat imbauan kepada pengelola usaha hotel, restoran dan rumah makan untuk tidak menggunakan elpiji ukuran 3 kilogram.

“Ada sekitar 30 usaha hotel, restoran dan rumah makan yang kita kasih surat imbauan ini, karena memang mereka tidak berhak menggunakan LPG 3 Kg” ungkapnya. Berkenaan dengan surat imbauan tersebut, sebagai tindak lanjutnya Disperindag bersama instansi terkait (Satgas Pangan) Singkawang akan melakukan pengawasan terhadap penggunaan LPG 3 Kg.

“Saya berharap para pelaku usaha hotel, restoran dan rumah makan bisa mematuhi surat imbauan tersebut,” tuturnya.

Lihat juga...