Pameran Alutsista Digelar Tiga Hari di Papua

“Kalau yang di perbatasan saat ini yang menjadi permasalahan kita adalah alat angkut untuk menjangkau ke titik-titik terluar tersebut, helikopter atau alat angkut lainnya, itu butuh proses yang sangat panjang. Kita banyak sekali titik-titik yang harus kita duduki tapi belum memadai alat angkut, sementara alat angkut kita di Papua masih minimlah,” kata Binsar yang sudah mengenyam Sesko TNI pada 2016.

Senada dengan Binsar, Kolonel Laut (P) Antonius Yunianto Giarsiwi mengatakan keikutsertaan pihaknya dalam pameran tersebut sama halnya dengan penjelasan dari Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar.

“Seperti yang sudah dijelaskan oleh Danrem tadi, bahwa kita ingin animo masyarakat untuk masuk ke TNI AL itu meningkat, karena dulu itu kurang, tahun 2017 saja kurang sekali,” katanya.

Hal inilah, kata dia, keterlibatan Lantamal X Jayapura dalam pameran alutsista pada puncak perayaan HUT TNI ke 73 ikut di halaman kantor gubernur Papua perlu dilakukan.

“Animo remaja yang kenal TNI AL kurang, apalagi yang ingin jadi anggota, mereka lebih banyak ke angkatan darat atau polisi, karena ada pusat latihannya disini. Sementara kami memang kurang jemput bola, padahal penerimaan cukup tersedia dengan alokasi tujuh kursi dan animo 30, tapi tahun ini meningkat sekali,” katanya.

Pada momentum ini, Antonius sapaan akrabnya berharap agar pemerintah pusat dalam hal ini Mabes TNI AL bisa menambah kouta penerimaan bagi sekolah dalam tiap tingkatan, baik tamtama, bintara hingga perwira.

“Karena animo remaja Papua untuk tes TNI kali ini meningkat delapan hingga 10 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga kami benar-benar memilih yang terbaik dan pameran ini salah satu tujuannya adalah untuk mengenalkan TNI AL kepada masyarakat,” katanya.

Lihat juga...