Film Nasional Penguat Ketahanan Nasional
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Sebagai penguat ketahanan masional, film nasional diharapkan mampu berperan menjadi media daya tangkal, bagi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara dalam konteks ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Demikian yang mengemuka dari seminar nasional bertema, Film Nasional Sebagai Unsur Ketahanan Budaya Bangsa, yang digelar KFT Indonesia, Organisasi Karyawan dan Televisi Indonesia, kerjasama dengan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Rabu, (24/10/2018).
“Kalau boleh saya usul, bukan hanya sebagai ketahanan budaya bangsa, tapi oleh negara lain digunakan untuk menghegemoni negara-negara lain,” kata DR. Maman Wijaya, Kepala Pusbangfilm Kemendikbud, saat membuat seminar di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI).
Maman mengemukakan, menyerang adalah pertahanan yang paling bagus. Oleh karenanya, film dapat digunakan sebagai sarana untuk menyerang, yaitu menyampaikan informasi budaya bangsa. Film nasional, sangat efektif untuk pengembangan potensi kekuatan bangsa, dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, demi terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Film Nasional juga diharapkan, dapat menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja masyarakat, yang majemuk menjadi lebih terarah, dalam upaya mencapai tujuan nasional. Disamping itu, cita-cita film nasional dalam upaya mengokohkan kearifan lokal budaya asli, sangat berpengaruh kepada penguatan jati diri bangsa. Konten kearifan lokal sebagai produk kekayaan Intelektual bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya tersebut, diharapkan menjadi faktor strategis pembentuk karakter bangsa.