Disokong Koperasi, UMKM Bangkrut di Pandeglang Kembali Diaktifkan
LEBAK — Dinas Koperasi Pandeglang akan meningkatkan kemampuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan mengaktifkan kembali koperasi.
“Kami akan mengaktifkan kembali UMKM yang sudah mati atau bangkrut agar serta membina para pelaku usaha yang baru,” kata Pengawas Internal Koperasi Pedoman Pandeglang Fery saat mengikuti pameran Hari Koperasi ke-71 di Lebak, Minggu (28/10/2018).
Menurutnya banyak pelaku UMKM di Pandeglang yang dibina langsung oleh koperasi guna kemajuan usahanya.
Pelaku UMKM selama ini menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi masyarakat, juga menyerap tenaga kerja lokal.
Namun, pembinaan juga harus dilakukan mengingat pelaku UMKM ada juga yang mengalami kebangkrutan usahanya serta hanya menginginkan modal di awal usaha.
“Kami ingin pelaku usaha tidak menginginkan modal usaha di awal, tetapi para pelaku harus bisa melaksanakan usahanya secara mandiri setelah diberi modal,” katanya menegaskan.
Menurut dia, pelaku UMKM binaan Koperasi Pedoman Pandeglang sebanyak 50 unit dengan anggota 800 orang.
Mereka pelaku UMKM itu diantaranya memproduksi aneka kerajinan anyaman dari bambu dan pandan. Selain itu juga aneka makanan kuliner, cendramata, dan souvenir.
Bahkan, produksi UMKM Pandeglang menembus pasar Laos, Malaysia, dan Jepang.
Pemerintah daerah berharap agar pelaku UMKM di Kabupaten Pandeglang dapat terus meningkat sehingga memberikan kesejahteraan ekonomi kerakyatan.
Saat ini, pelaku UMKM di Pandeglang penghasilan rata-rata Rp 20 juta per bulan/UMKM. “Kami berharap pelaku UMKM di koperasi dapat menjalankan usahanya dengan maksimal, tidak hanya ingin diberi modal usaha,” katanya menegaskan. (Ant)