Cerita di Balik Produksi Film Jaga Pocong

Editor: Makmun Hidayat

Sutradara Hadrah Daeng Ratu - Foto: Akhmad Sekhu

JAKARTA — Hadrah Daeng Ratu termasuk sutradara perempuan muda berbakat dan punya talenta kuat.

Dalam menyutradarai film horor produksi kerja sama Spectrum, Unlimited Production dan Maxima Pictures berjudul ‘Jaga Pocong’ ini, Ratu tampak ketat menerapkan etos kerja dalam produksi pembuatan film, kedisplinan sangat dipegang erat-erat.

“Ini film horor layar lebar pertama saya,“ kata Sutradara Hadrah Daeng Ratu dalam acara press screening dan press conference film ‘Jaga Pocong’ di Bioskop CGV, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Ratu membeberkan tahapan penyutradaraannya, yaitu paling awal sama-sama menyamakan persepsi akan film horor yang akan digarap. “Juga mood dalam film yang akan dihadirkan seperti apa dengan mengobrol dengan para pemain, produser, sutradara dan penulis skenarionya,“ bebernya.

Kemudian, lanjut Ratu, suasana atmosfir seperti apa yang akan dihadirkan dalam film ini. “Lewat film horor ini kita lebih banyak silence moment dengan memperlihatkan rasa takut lebih banyak melalui karakter yang dibawakan Acha Septriasa, yang kita harapkan pesannya dapat sampai ke penonton,“ paparnya.

Bagi Ratu, ia meyakini penggarapan film harus terdiri dari tiga hal yang kuat, yaitu pertama, cerita yang kuat dengan alur yang kuat, serta pemain dengan sangat mendukung dan mewakili tokoh-tokoh yang ada dalam skenario filmnya.

“Kemudian, kedua, visual yang juga kuat, baik itu wordrop, make up, dan lighting-nya juga mendukung suasana apa yang ingin dihadirkan dalam filmnya. Terakhir, ketiga, dimensi suaranya, temponya, ambiencenya, dan lain-lainnya,“ urainya.

Kalau kita benar-benar menerapkan ketiga hal tersebut, Ratu yakin membuat film yang sesuai dengan apa yang ada dalam skenario filmnya. “Yang pasti dalam kerja produksi film tidak hanya tugas sutradara saja, tapi ada para pemain, sinematografi, kamerasan, penata artistik, penata suara dan lain-lain,“ tegasnya.

Lihat juga...