Upaya Pemerintah Sulut Kendalikan Harga Beras

Ilustrasi - Beras -Dok CDN

MANADO  – Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.

Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.

Hal ini mulai terjadi di sejumlah daerah lumbung padi di Indonesia yang membuat petani gagal panen. Akibat petani gagal panen, pasokan beras terhambat hingga membuat harga beras di pasaran melonjak tajam.

Pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden RI, Joko Widodo, menugaskan Perum Bulog di seluruh Indonesia wajib melakukan operasi pasar (OP) beras guna mengendalikan harga yang mulai mengalami peningkatan hingga berada di atas Rp10 ribu per kilogram.

Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) Gorontalo, melakukan OP beras dan kebutuhan pokok lainnya guna menstabilkan harga di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya.

“Sesuai Instruksi Presiden RI Joko Widodo, Bulog harus melakukan OP beras dan kebutuhan pokok lainnya secara masif di seluruh Indonesia,” kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Gorontalo, Eko Pranoto.

Bulog Sulut sudah melakukan OP sejak April 2018, namun dengan adanya instruksi tersebut, akan lebih intens lagi melakukannya.

Di antara wilayah di seluruh Indonesia, Provinsi Sulut mengalami peningkatan harga beras menyusul adanya kemarau yang sudah berlangsung beberapa waktu lamanya.

Operasi pasar beras dan kebutuhan pokok lainnya harus dilakukan secara intens, baik di pasar tradisional, kelurahan yang padat penduduk, maupun di sejumlah Rumah Pangan Kita (RPK).

Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, untuk sama-sama melakukan stabilisasi harga.

Lihat juga...