Pasokan Air Gunung Rajabasa Untungkan Pemilik Kolam Ikan

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Musim kemarau di wilayah Lampung masih berlangsung hingga pekan kedua bulan September. Berdampak bagi pasokan air lahan pertanian dan pembudidaya ikan air tawar.

Meski kemarau melanda namun sejumlah pemilik kolam ikan anggota kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Way Muloh masih tetap beroperasi.

Rahmat, pengurus Pokdakan Way Muloh Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut, budidaya ikan air tawar tidak terpengaruh kemarau di wilayah tersebut.

Rahmat menyebut, potensi air tawar dari Gunung Rajabasa masih bisa digunakan oleh warga untuk pengairan lahan sawah, perikanan serta air bersih. Khusus untuk Pokdakan Way Muloh beranggotakan sebanyak 20 orang sebagai pembudidaya ikan untuk pemijahan, penyiapan benih ikan serta pembesaran.

Salah satu anggota Pokdakan Way Muloh melakukan panen ikan Nila dari kolam tanah memanfaatkan air Gunung Rajabasa [Foto: Henk Widi]
Pemanfaatan air dari sumber Gunung Rajabasa yang mengalir melalui Sungai Way Muloh membuat kolam air tawar di wilayah tersebut baik sistem terpal, kolam tanah dan semi kolam semen bundar, masih produktif.

Rahmat menyebut, air dari Gunung Rajabasa dialirkan dengan menggunakan selang serta mengalir tanpa henti. Jenis ikan yang dibudidayakan merupakan ikan Nila, Lele Mutiara, Gurami.

Sementara sebagian pemilik kolam anggota Pokdakan Way Muloh memelihara ikan Patin dan Mujahir. Sesuai data dari Dinas Perikanan Lampung Selatan, ia menyebut, luasan lahan kolam mencapai 8,57 hektar tersebar di sebanyak 18 desa di kecamatan Penengahan.

Lihat juga...