Gempa Lombok, Kemendikbud Dorong Pemulihan Sekolah
MATARAM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong pemulihan sekolah usai berakhirnya status tanggap darurat bencana gempa di Nusa Tenggara Barat agar anak-anak bisa belajar kembali seperti biasa.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso, di Mataram, Minggu, mengatakan upaya menghadirkan kembali kegiatan belajar mengajar melalui kelas-kelas sementara dilakukan bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat.
“Saat ini, tercatat sekitar 20 lembaga nonpemerintah dengan ratusan relawan bergotong royong dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Fokusnya memulihkan kondisi sekolah dan kondisi warga belajar,” katanya.
Ari mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, juga memimpin apel Gerakan Kembali Sekolah di alun-alun Bumi Gora, kantor Gubernur NTB, Kota Mataram, Minggu (9/9).
Para perwakilan lembaga/komunitas, guru, siswa, dan pemerintah daerah akan ikut dalam apel tersebut. “Pak Menteri akan memberikan secara langsung dana bantuan atau tunjangan khusus bagi para guru terdampak gempa Lombok,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tunjangan tersebut diberikan kepada 5.000 orang guru terdampak gempa di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Kota Mataram.
Sebelumnya, Kemendikbud bersama dinas pendidikan kabupaten/kota di NTB, melakukan pendataan guru terdampak gempa, untuk selanjutnya akan diberikan tunjangan khusus.
“Jumlahnya sekitar Rp2 juta per bulan untuk non-PNS, dan Rp1,5 juta per bulan untuk PNS. Tunjangan khusus ini diberikan selama enam bulan,” ucapnya.