Gali Potensi Perikanan, Universitas Mulawarman Pusat Studi Karbon Biru

Editor: Satmoko Budi Santoso

Kepala Badan Riset dan SDM KKP, Sjarief Widjaja - Foto Ferry Cahyanti

BALIKPAPAN – Guna menggali potensi Sumber Daya Alam yang ada di perairan Provinsi Kalimantan Timur, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menginginkan  Universitas Mulawarman melakukan identifikasi terhadap persoalan pulau-pulau, hutan mangrove dan padang lamun, karena sebagai penyumbang karbon biru dunia.

Karbon biru atau blue carbon merupakan karbon yang ditangkap oleh lautan dan ekosistem pesisir dunia. Karbon yang ditangkap oleh organisme hidup di lautan disimpan dalam bentuk biomassa dan sedimen dari bakau, rawa garam, lamun, dan potensi ganggang.

“Sungai Mahakam itu panjangnya seribu kilometer juga menjadi plasma untuk ikan-ikan endemik lokal. Kami mau Universitas Mulawarman menjadi pusat studi karbon biru,” ucap Kepala Badan Riset dan SDM KKP, Sjarief Widjaja, di sela kegiatan Konferensi Internasional tentang Studi Tropis, Rabu (19/9/2018).

Ia menilai, mulai saat ini harus dipikirkan untuk memperbaiki atau merestorasi sungai Mahakam agar bisa menebar indukan unggul ikan endemik sehingga menjadi plasma nutfah atau pembawa sifat keturunan baru yang berguna untuk masyarakat.

“Kita harus sinergi termasuk dalam program, dan diusulkan setiap perguruan tinggi punya komunitas atau kawasan binaan seperti mengadopsi pulau,” terangnya.

Sjarief menyebutkan, program itu sudah diusulkan ke beberapa perguruan tinggi tidak hanya Universitas Mulawarman. Seperti juga Universitas Halu Oleo di Kendari, Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Universitas Sriwijaya Palembang.

“Apabila sudah mulai matang, maka semua perguruan tinggi dikumpulkan untuk merencanakan aksi selanjutnya dengan melihat kondisi di masing-masing daerah, SDA terutama ikannya, bisa dimanfaatkan atau tidak,” tandasnya.

Lihat juga...