Dinas Damkar Kota Bekasi, Darurat Alat Pemadaman

Editor: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar), Kota Bekasi, Aceng Solahuddin, menyebut pihaknya krisis dan darurat alat pemadaman. Urgen dibutuhkan selain kendaraan adalah selang dan Alat Pengaman Diri (ADP).

“Dukungan, kelengkapan kerja seperti kendaraan, ADP dan selang kondisinya bisa dibilang darurat. Tanpa itu pasukan pemadam kebakaran tidak bisa berbuat apa pun. Ibaratkan, pasukan perang tanpa senjata,” Kata Aceng, sapaan akrab, mantan Asisten Daerah bidang ekonomi, Kamis (13/9/2018).

Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar), Kota Bekasi Aceng Solahuddin – Foto Muhammad Amin

Dikatakan, jumlah pasukan dan alat pemadam kebakaran di Dinas Damkar, kondisinya berbanding lurus. Pasukan pemadam mencapai 2 kompi, jumlah itu setara dengan 450 anggota. Dari masing-masing kompi terdiri dari 8 pleton. Artinya tukas Aceng, kekuatan Damkar sudah cukup besar.

“Tentu itu juga dibarengi dengan tren peningkatan pelayanan, dimana waktu tanggap (response time) atas seluruh kejadian kebakaran di wilayah Kota Bekaso, tertangani dengan maksimal, 15 menit langsung petugas berada di lokasi guna penanganan,” papar Aceng.

Namun demikian, tentu masih ada sebagian kecil wialayah dalam penanganan belum maksimal seperti di perkampungan terpencil atau kawasan yang padat penduduk. Hal itu, sambungnya, karena keterbatasan alat yang dimiliki.

Lebih lanjut disampaikan, response time 15 menit itu, harusnya didukung kendaraan memadai. Karena petugas pemadam kebakaran, akan kesulitan jika terjadi dua kasus kebakaran dengan lokasi berbeda. Apalagi sampai tiga lokasi secara berbarengan, maka petugas akan kewalahan dengan peralatan yang ada sekarang.

Lihat juga...