Diaspora Indonesia-Korea, Kerja Sama Pemenuhan SDM Perindustrian

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, -Dok: CDN

Hal tersebut diamini oleh Peter, diaspora yang turut hadir, mengatakan bahwa dunia memandang Asia akan menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi digital. Ikonnya yang sudah muncul antara lain Jepang, China, dan Korea. Namun, patut optimis bahwa Indonesia bisa mengarah ke Industri 4.0.

“Maka yang terpenting, human investment. Pemerintah perlu lebih banyak mentransformasi desain kurikulum untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia indutri saat ini. Sebab, Korea sekarang berkembang karena culture of technology yang sudah begitu bagus,” paparnya.

Airlangga menjelaskan, Indonesia sedang aktif mengambil peluang dalam perkembangan ekonomi digital atau industri 4.0. Terbukti dari tujuh unicorn di Asean, empat di antaranya perusahaan Indonesia.

“Kita punya market yang sangat besar, ini menjadi kuncinya. Dalam waktu lima tahun terakhir, perusahaan fintech global banyak masuk di Indonesia,” ungkapnya.  Terkait upaya peningkatan kompetensi SDM, Airlangga menambahkan, Pemerintah Indonesia tengah gencar menjalankan program pendidikan dan pelatihan vokasi. Misalnya di Kementerian Perindustrian sudah melakukan perbaikan kurikulum kejuruan lebih dari 40 program studi, yang menerapkan 70 persen praktik dan 30 persen teori di dalam proses pembelajarannya.

“Jadi, diharapkan langkah ini memacu pendidikan teknologi dan permesinan bisa menjadi mainstream kembali,” terangnya.  Peserta lainnya, Erik dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang sedang mengikuti kursus di Korea, mengharapkan pemerintah untuk dapat mendorong sinergi antara pihak akademisi dengan pelaku industri di Indonesia dalam merealisasikan industri 4.0.

Lihat juga...