Ritual Adat Lobo Keda dan Pesan Menanam Pohon
Editor: Mahadeva WS
ENDE – Untuk membangun sebuah rumah adat, dibutuhkan kayu, bambu, ilalang dan juga ijuk. Rumah adat dibangun dengan bahan-bahan lokal yang berasal dari alam dan tanpa menggunakan bahan baku modern.

“Kesulitan membangun rumah adat adalah, kesiapan bahan lokal seperti kayu-kayu jenis khusus, yang harus ditanam di tempat yang khusus pula. Juga alang-alang atau bambu karena jarang dibudidayakan oleh komunitas adat,” ungkap Philipus Kami, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Nusa Bunga, di sela-sela Ritual Adat Lobo, Minggu (19/8/2018).
Masyarakat adat, terutama di Flores dan Lembata harus berjuang, untuk kembali membudidayakan bahan lokal tersebut. Termasuk juga memelihara hewan yang juga khusus, yang biasa dipergunakan dalam ritual adat, seperti kerbau. “Menanam pepohonan wajib dilakukan, dan ini sudah kami sampaikan kepada seluruh komunitas adat, agar terus melesatarikan lingkungan dengan menanam pohon yang akan digunakan sebagai bahan membuat rumah adat,” sebutnya.
Selain itu, di setiap ritual adat, pesan yang ingin disampaikan harus menjaga kelestarian alam. Bercocok tanam untuk menjaga alam, dan memberikan kesuburan serta hasil panen yang melimpah.
Selaku Mosalaki (ketua adat) masyarakat adat Nggela, Kecamatan Wolojita kabupaten Ende, Aloysius Sikka pun memahami hal itu. “Kami juga meminta agar membudidayakan alang-alang di sebuah hamparan tanah kosong untuk bisa digunakan sebagai bahan pembuatan rumah adat dan juga rumah tradisional,” ungkapnya.