Pengusaha Ekspedisi Keluhkan Kualitas Keselamatan Angkutan Laut
Editor: Satmoko Budi Santoso
BANJARMASIN – Pengusaha ekspedisi di Banua berharap, ada upaya yang serius dari Pemerintah dalam mendorong kualitas keselamatan angkutan laut ke depan.
Menurut salah satu pengusaha ekspedisi di Banjarmasin, Sauth Nathan Samosir, hal ini agar kejadian terbakarnya Kapal Penumpang KM Satya Kencana IX dari Surabaya ke Banjarmasin di Laut Jawa beberapa waktu lalu tidak terjadi lagi.
“Kami dari pengusaha ekspedisi akibat kejadian tersebut sangat dirugikan. Bahkan kalau untuk Ekspedisi Lintas Jawa Group kerugian yang diderita mencapai Rp12 miliar,” tegas Owner Ekspedisi Lintas Jawa Group itu, Rabu (8/8/2018).
Peningkatan kualitas keselamatan angkutan laut bisa dimulai dengan memperketat penggunaan kapal bekas dengan masa waktu yang lebih singkat. Hal ini mengingat kebanyakan kapal laut yang mengalami kecelakaan karena persoalan umur yang sudah melebihi batas.
“Dibeli dari luar negeri dengan masa waktu pemakaian yang sudah lama. Lalu dipakai lagi di Indonesia dengan waktu yang panjang. Hal ini tentu sangat rentan terjadi kecelakaan karena kapal sudah dipakai melebihi batas waktu,” tambahnya.
Lalu peningkatan kualitas keselamatan angkutan laut lainnya, bisa dengan memberikan jaminan asuransi pada pelaku usaha jasa ekspedisi yang memakai jasa kapal laut. Sejauh ini hanya penumpang yang memiliki asuransi, sedangkan untuk barang yang diangkut oleh jasa ekspedisi tidak diasuransikan.
“Padahal kalau angkutan kapal laut dengan menggunakan kargo barang wajib diasuransikan oleh perusahaan angkutan laut, namun untuk kapal roro tidak dilakukan. Akibatnya saat terjadi kecelakaan seperti ini kita jadi menanggung kerugian sendiri,” keluhnya.