Kemarau, Sebagian Petani Tertolong Aliran Sungai Way Pisang
Editor: Mahadeva WS
LAMPUNG – Lahan pertanian padi di Lampung Selatan mulai terdampak kemarau. Wilayah yang mulai terdampak seperti di, Kecamatan Ketapang, Kalianda, Way Panji, Sidomulyo, Penengahan dan Candipuro.
Meski mengalami kekeringan, ratusan hektar lahan sawah di Kecamatan Penengahan masih bisa terselamatkan oleh aliran Sungai Way Pisang. Abdulah (60), salah satu pemilik sawah di Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan menyebut, ratusan hektare sawah masih bisa digarap saat musim tanam ketiga (MT3) kali ini.
Keberadaan Sungai Way Pisang menjadi tumpuan warga petani. Adanya infrastruktur pendukung berupa bendungan dan saluran irigasi membantu mengalirkan air ke persawahan. Meski debit air Sungai Way Pisang menurun, pasokan air irigasi masih bisa membantu petani. “Ada saluran irigasi utama yang mengalirkan air sungai Way Pisang dengan fasilitas bendungan, digunakan warga secara bergiliran serta sistem pengolahan lahan serentak sehingga semua kebagian air,” terang Abdulah saat ditemui Cendana News, Senin (6/8/2018).
Saluran irigasi tersebut memiliki panjang lebih dari dua kilometer. Mengaliri ratusan hektare lahan sawah. Keberadaanya dikelola kelompok tani wilayah setempat. Meski demikian, akibat adanya pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggibesar, sejumlah saluran irigasi sempat rusak.
Akibatnya, sebagian warga di sebelah Timur JTS di stationing (STA) 14+500 sempat tidak bisa menggarap sawah. Pelaksana proyek JTTS merespon dengan membuat sejumlah saluran air. Upaya dilakukan dengan membuat gorong-gorong dan box culvert. Sejumlah titik dibuatkan bendungan penampung, sekaligus berfungsi sebagai bak air untuk keperluan menyiram pepohonan di area JTTS.