Jelang Idul Adha, Harga Daging di Aceh, Melonjak

Ilustrasi - Daging sapi -Dok: CDN

IDI – Harga daging pada hari meugang (motong) menjelang Lebaran Idul Adha 1439 hijriah di Kabupaten Aceh Timur mencapai Rp180 ribu atau melonjak hingga 50 persen dibandingkan hari-hari biasa yang hanya Rp120 ribu/Kg.

Menurut para pedagang di Idi, Selasa, tingginya harga daging sapi dan kerbau itu karena permintaan meningkat, meskipun persediaannya mencukupi.

“Kami terpaksa menaikkan harga, karena harga sapi juga naik. Jadi sudah menjadi kebiasaan setiap hari meugang, baik Idul Adha maupun Idul Fitri dan menjelang puasa Ramadan, harganya sapi naik,” kata mereka.

Tradisi megang menjadi momentum masyarakat Aceh dari berbagai pelosok dan golongan turun ke pasar musiman untuk membeli daging dengan tujuan menyambut Idul Adha.

Seorang pedagang, Mukhtaruddin, mengaku, meningkatnya harga jual daging saat tradisi meugang dipengaruhi beberapa faktor antara lain tradisi tersebut hanya tiga kali setahun yakni menjelang Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha.

“Bersamaan dengan ketiga tradisi itu harga jual sapi di pasaran juga meningkat, karena bagaimanapun kondisi ekonomi, masyarakat kita tetap membeli daging untuk merayakan tradisi megang bersama keluarganya,” ujar Muhktarudin di Idi Rayeuk.

Faktor lainnya, menurut dia, bersamaan dengan tradisi megang Idul Adha umat Islam juga berkurban di Aceh, sehingga harga sapi jauh sebelum tiba tradisi megang sudah mulai meningkat.

“Tapi walaupun harga terlalu meningkat, namun rata-rata masyarakat kita tetap membeli daging meugang dengan porsi yang berbeda-beda, mulai 1 kg hingga 3 kg,” demikian Muhktarudin.

Sementara itu, tokoh masyarakat Aceh Timur, Armia Abubakar berpendapat, seharusnya pemerintah lebih mengontrol terhadap harga jual sapi menjelang tradisi megang, sehingga mampu dijangkau masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah.

Lihat juga...