Wisatawan Lokal Dominasi Peminat Songket Pandai Sikek
BATUSANGKAR – Tenunan tradisional atau Songket Pandai Sikek yang berasal dari Nagari Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) secara dominan diminati oleh wisatawan lokal dari seluruh daerah di Indonesia.
Salah seorang pengusaha Songket Pandai Sikek, Erma Yulnita di Pandai Sikek, Sabtu, mengatakan, dari seluruh wisatawan yang berbelanja songket kepadanya, 80 persen di antaranya adalah wisatawan lokal.
“Dibandingkan dengan wisatawan mancanegara, wisatawan lokal yang datang dari berbagai daerah di Indonesia lebih mendominasi,” katanya.
Ia menyebutkan, wisatawan tersebut pada umumnya berasal dari luar Sumbar dan bahkan luar Sumatera, seperti Jawa dan Sulawesi.
Menurut dia, keunikan Songket Pandai Sikek yang begitu menarik minat pembeli adalah dari segi motif, sebab pada Songket Pandai Sikek terdapat beberapa motif klasik, seperti Itiak Pulang Patang, Saik Ajik, Lapiak Ampek, Pucuak Rabuang, Kunang-kunang dan lain sebagainya.
“Perbedaan antara Songket Pandai Sikek dengan songket lain di Sumatera adalah motifnya, sementara untuk bahan yang digunakan relatif sama,” ujarnya.
Ia mengatakan, setiap minggu pihaknya juga rutin mengirimkan songket ke beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Kalimantan, Lampung, Sulawesi serta beberapa daerah lainnya untuk kembali dipasarkan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan harga songket tersebut beragam, mulai dari Rp1.5 juta hingga Rp15 juta rupiah, tergantung bahan dan motif yang digunakan.
“Untuk songket dengan bahan sutera dengan motif-motif tertentu dipatok dengan harga Rp15 juta, sementara untuk bahan katun harganya akan lebih murah,” kata dia.