Usaha Makanan Tradisional di Lamsel Terbantu Panen Raya Jagung
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Panen raya di kabupaten Lampung Selatan ikut berdampak positif bagi pelaku usaha rumahan makanan tradisional marning jagung. Mereka dapat memilih kualitas terbaik untuk menjaga cita rasa yang dihadirkan.
Pemilik usaha rumahan makanan tradisional marning jagung di desa Tanjungsari, Misniati (63) menyebutkan, bahan baku jagung lebih mudah diperoleh dibanding bulan sebelumnya. Selain itu kualitas juga terjaga dengan ciri khas jagung yang digoreng dengan cita rasa renyah, gurih dan pedas tersebut.
Disebutkan, biasanya bahan baku yang digunakan yaki jagung khusus yang kerap digunakan menjadi berondong (pop corn). Namun hasil panen petani dengan kualitas bagus bisa dipergunakan sebagai bahan marning dengan catatan harga terjangkau. Sebab saat ini harga jagung pipilan mencapai Rp3.550 di level petani.
“Efesiensi modal bahan baku saya gunakan jagung hasil panen sendiri, jika harga jagung turun maka saya beli dari petani,” papar Misniati kepada Cendana News, Selasa (3/7/2018).
Panen raya juga ikut hasil produksi, yang awalnya 30 kilogram saat ini ia mampu memproduksi 100 kilogram dengan tambahan tenaga anaknya.
Dari satu kali proses pembuatan dirinya bisa mendapatkan omzet Rp450 ribu. Meski mendapatkan hasil yang tidak banyak namun ia mengaku bisa membantu ekonomi keluarga.