Kemenristekdikti Dorong Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri

Kemenristekdikti - Dokumentasi CDN

SURABAYA  – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendorong kerja sama antara perguruan tinggi dan industri dalam bidang riset untuk dapat dinikmati masyarakat.

Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti, Dr Hotmatua Daulay, mengatakan telah menyiapkan beberapa insentif sebagai fasilitas untuk mengembangkan kerja sama riset antara PT dan industri.

Hal itu disampaikan saat peresmian laboratorium kultur jaringan milik Universitas Surabaya hasil kerja sama dengan PT Kalbe Farma TBk di kampus setempat, Rabu.

“Bukti dukungannya adalah Kemenristekdikti ada insentif riset dasar dan insentif riset terapan. Insentif itu untuk pengembangan teknoologi industri,” kata Hotmatua Daulay.

Tidak berhenti di situ, prototipe hasil riset antara perguruan tinggi dan industri juga didorong melalui standarisasi sertifikasi untuk produk. Insentif juga diberikan untuk pengembangan perusahaan yang berbasis teknologi. Perusahaan yang mendapatkan, kata Hotmatua, perusahaan yang biasa melakukan penelitian dengan insentif bernama insentif penelitian industri.

“Insentif dari hulu sampai hilir sudah ada di Kemenristekdikti. Dibayar dengan hasil yang dihasilkan untuk dialirkan ke industri,” ujarnya.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma, TBk Vidjongtius menyatakan, laboratorium yang didirikan di Ubaya ini berbeda dengan laboratorium lain yang pernah didirikan Kalbe.

“Laboratorium ini memang beda. Apa yang kami lakukan berbagai macam laboratorium mulai dari kimia, formulasi ada, dan juga untuk sel yang juga beda. Lain teknologi dan pemanfaatannya,” katanya.

Vidjongtius menjelaskan, laboratorium kultur jaringan adalah yang pertama kali. Dengan laboratorium ini akan lebih cepat, baik dari segi ilmu juga penerapannya. “Teknologi ini yang tidak kami miliki sebelumnya. Ini teknologi yang baru yang ada dalam fasilitas yang sama,” ujarnya.

Lihat juga...