TANGGAMUS — Kawanan gajah liar Sumatera berjumlah belasan ekor kembali mengamuk hingga menewaskan seorang warga berusia lanjut di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Benarkah gajah liar Sumatera (Elephas maximus sumatranus) itu terusik habitatnya karena ulah manusia di sekitarnya atau adakah penyebab lainnya yang memicu kawanan gajah tersebut menjadi murka hingga memakan korban jiwa lagi?
Dokter hewan di Rumah Sakit Gajah Taman Nasional Way Kambas, Lampung di Lampung Timur, drh Diah Esti Anggraini menegaskan, gajah liar menjadi marah, kemudian mengganggu dan menyerang manusia hingga menyebabkan korban tewas, pasti ada sebabnya.
Dia mengemukakan, penyebab gajah marah biasanya karena kemungkinan merasa terancam, terganggu dan takut. Jarang ditemui gajah liar marah dan menyerang kalau tidak diganggu. “Sebab marahnya, misalkan sedang makan diganggu, dihalau, diteriaki, gajah merasa sedang asyik makan kok diganggu. Kemudian gajah juga marah karena merasa tempat makannya diganggu, ini kan tempat makan saya kenapa kok tempat saya diusik,” ujarnya.
Secara umum menurutnya, pada dasarnya semua hewan akan marah jika diganggu, apalagi gajah yang diketahui merupakan satwa yang memiliki kecerdasaan tinggi.
Namun, Diah Esti Anggraini memberikan tips agar aman saat bertemu gajah liar pada situasi di dalam hutan. Jika posisi di hutan, sebisa mungkin kita menghindar. Kemudian jangan melakukan suatu tindakan yang mencolok.
Ia juga mengingatkan, tak hanya gajah liar, saat berurusan dengan gajah jinak pun mesti tetap waspada karena naluri liarnya bisa kembali muncul.
Sebelumnya, kawanan gajah liar sumatera dilaporkan menewaskan satu warga, dipastikan masih berkeliaran di sekitar Talang Marno Blok 6 hutan lindung Register 39 Kota Agung Utara, Kecamatan Bandar Negeri Semoung, Kabupaten Tanggamus, Lampung hingga Rabu (4/7/2018).