Dolar AS Turun di Tengah Data Ekonomi yang Melemah

Ilustrasi uang dolar - Dok. setkab.go.id

NEW YORK – Kurs dolar AS turun pada akhir perdagangan Kamis (5/7/2018) atau Jumat (6/7/218) pagi WIB. Kondisi tersebut dipengaruhi upaya para investor memilah-milah sejumlah data ekonomi yang keluar dari negara tersebut.

Pekerjaan sektor swasta AS dari Mei hingga Juni, mengalami peningkatan hingga 177.000 pekerjaan. Sementara itu, dalam pekan terakhir Juni, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman, mencapai 231.000 orang. Jumlahnya meningkat 3.000 orang dari pekan sebelumnya yang hanya sebesar 228.000 orang.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,07 persen menjadi 94,466 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1680 dolar AS dari 1,1666 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3215 dolar AS dari 1,3236 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7385 dolar AS dari 0,7402 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,68 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,48 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9937 franc Swiss dari 0,9924 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3138 dolar Kanada dari 1,3142 dolar Kanada.Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange terus meningkat pada akhir perdagangan Jumat (6/7/2018) pagi WIB, karena indeks dolar AS masih terus melemah.

Sementara itu, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik 5,30 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi ditutup di 1.258,80 dolar AS per ounce. Rebound harga emas dari tingkat penutupan terendah sejak Desember lalu berlanjut untuk sesi kedua berturut-turut. Hal itu terjadi, setelah dolar AS membalikkan kenaikannya yang kuat.

Lihat juga...