CITOS: Video PSI tak Sesuai Sejarah
Editor: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Tindakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melakukan posting video tentang almarhum Jenderal Besar H.M. Soeharto sebagai pemimpin Orde Baru yang banyak melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), membuat pihak Cinta Soeharto Sejati (CITOS) bereaksi. Salah satunya dengan jalan melaporkan tindakan PSI tersebut ke Polda Metro Jaya.
Menurut Giyanto H Prayitno, Ketua Umum CITOS, apa yang dilakukan Pak Harto sebagai kepala negara selama 32 tahun semata-mata untuk menjaga kedaulatan negara republik Indonesia. Agar tetap utuh, bersatu, dan untuk menjaga agar tidak lepas sejengkal tanah di bumi pertiwi.
Maka, menurut Giyanto pula, perlu diluruskan kembali bahwa apa yang diviralkan dalam video postingan PSI perihal Soeharto itu dapat dikatakan tidak sesuai dengan fakta dan sejarah.
Semua konten isi dalam video itu menyudutkan dan mengarahkan ke publik untuk melihat begitu sadis dan kejamnya Bapak Soeharto. Kenyataannya tidak seperti apa yang terlihat di video tersebut.
“Kami sangat menyayangkan jika teman-teman PSI mem-blow up sedemikian rupa tanpa mengetahui kulit dan cerita, tahu hanya sepihak dengan melalui katanya. Apa yang mereka posting tidak sesuai dengan fakta dan sejarah. Semua cerita ada sejarahnya tidak begitu saja. Sebagai pecinta Soeharto kami merasa terusik dengan apa yang dilakukan PSI. Mungkin bukan CITOS saja yang terusik, barangkali masyarakat Indonesia lainnya juga merasakan hal yang sama dengan kita,” ucapnya lagi, belum lama ini.
Giyanto menegaskan bahwa jika memang PSI merasa takut dengan kehadiran keluarga almarhum Bapak Soeharto terjun dalam kancah politik, sebaiknya berpolitik dengan santun, dengan cerdas, tidak saling menjatuhkan.