Namuei, Lestarikan Budaya Kalimantan Tengah di TMII
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Gerak gemulai penari usia belia berpadu iringan musik gandang garantung, alat musik khas Kalimantan Tengah (Kalteng), di Anjungan Kalimantan Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (29/6/2018) tampak indah dinikmati.
Wajah-wajah ceria dengan gerak lincah yang sesekali diselingi gerakan memutar sambil memainkan alat musik ditangan menjadi hiburan yang menarik. Gerakan gemulai itu berperan melestarikan seni budaya bangsa, tarian tradisional Gangereng dari Kalteng.
Penari kecil tersebut merupakan, peserta latihan menari di Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Seni Budaya Sanggar Namuei, Anjungan Kalteng, TMII. Mereka rutin melakukan latihan setiap Rabu dan Jumat pukul 16.00-18.00 WIB.
Novi Nurhayati, salah satu penarinya menyebut, baru dua bulan belajar tari di sanggar Namuei ini. “Saya ini orang Padang, Sumatera Barat, tapi tertarik tari khas Kalimantan Tengah,” kata siswi kelas 9 SMPN 34 Bekasi, Jawa Barat ini kepada Cendana News, Jumat (29/6/2018) sore.

Ketua Sanggar Namuei, Aat Nanyan menjelaskan, sanggar tersebut berada di bawah binaan UPT Anjungan Kalteng TMII. Sanggar didirikan pada 2008. Adapun nama Namuei mengandung arti perantau. Sehingga anggota sanggar ini tidak hanya orang Kalteng, tapi juga dari berbagai daerah, seperti Sumatera, Sulawesi, Jawa dan daerah lainnya.
Pesertanya-pun berjumlah ratusan. Namun sebagian dari mereka yang sudah berlatihan lama dan mumpuni menguasai tari tradisional Kalteng, sudah menjadi pelatih tari di luar sanggar. “Alhamdulillah mereka ada yang jadi pelatih tari di sekolah dan perguruan tinggi, bahkan melatih di luar negeri mengharumkan bangsa. Yang sore ini berlatih ada 35 orang, mereka penari pemula,” jelas Aat.