Libur Panjang, Pariwisata Sumbang Peningkatan Ekonomi Daerah
Editor: Satmoko Budi Santoso
Berjarak sekitar 3 kilometer dari pelabuhan Bakauheni dan dekat objek wisata Menara Siger, pantai Minangruah, pantai Belebug, pantai Batu Alif dan pintu masuk tol membuat kafe Kedas dan homestay jadi rujukan.
“Peningkatan kunjungan wisatawan berdampak hunian kamar penuh dan kunjungan ke kafe juga lebih tinggi dibanding hari biasa,” cetus Ida Ayu.
Meski tidak menyebut secara pasti nominal omzet, dari jumlah pengunjung ke Kafe Kedas sejak pagi hingga malam diakuinya cukup banyak. Pemandangan alam Gunung Rajabasa dan dekat sejumlah objek wisata di lokasi strategis, membuat Kafe Kedas dan homestay menjadi pilihan.
Belum banyaknya penyedia homestay sejenis membuat reservasi dilakukan jauh hari agar bisa mendapatkan kamar.
Pemilik homestay lain bernama Rian Haikal, di objek wisata pantai Minang Rua juga menyebut libur Lebaran bisa meningkatkan ekonomi warga. Pemilik homestay berkonsep tradisional tersebut menyebut harga berkisar Rp350.000 untuk ukuran medium dan Rp750.000 untuk ukuran large. Keduanya ikut menyumbang pendapatan pemilik homestay.
“Hasil perolehan dipotong bagi uang kas Pokdarwis Minangruah dan sebagian untuk biaya perawatan serta operasional,” terang Rian Haikal.
Sektor ekonomi yang terbantu dengan peningkatan kunjungan wisata juga dialami oleh Menara Siger. Sigit selaku penjaga Menara Siger dan Satpol PP Provinsi Lampung menyebut, pada hari biasa kunjungan ke Menara Siger bisa mencapai 300 orang namun saat libur Lebaran mencapai 1000 orang per hari.
Selain memberi dampak positif bagi pengelola, sejumlah pedagang di sekitar objek wisata Menara Siger juga mendapatkan omzet lebih tinggi dari biasanya. Jumlah kunjungan tersebut diakui Sigit akan berangsur menurun seiring berakhirnya libur Lebaran.