Libur Panjang, Pariwisata Sumbang Peningkatan Ekonomi Daerah

Editor: Satmoko Budi Santoso

Sepanjang libur Lebaran dengan rata-rata kunjungan per hari 500 orang selama hampir 10 hari, omzet kotor Bumdes bisa mencapai Rp25 juta. Hasil tersebut diakuinya menjadi modal bagi Bumdes dan Pokdarwis guna pengembangan objek wisata.

Pengunjung Menara Siger meningkat saat libur Lebaran [Foto: Henk Widi]
Termasuk penambahan fasilitas saung, alat keselamatan, kano dan sebagian untuk honor anggota Pokdarwis. Selain dari jasa wisata yang diberikan, sebagian warga yang berdagang bahkan memperoleh hasil yang lumayan rata-rata Rp300.000 hingga Rp500.000 per hari.

Imam Bukhori menyebut, pertumbuhan ekonomi dari sektor wisata di tempat tersebut ikut mendorong kreativitas warga. Pemilik lahan yang semula tidak dimanfaatkan mulai membuat homestay yang bisa dipergunakan untuk peningkatan pendapatan warga.

Sebagian pemilik kolam ikan air tawar jenis gurame dan nila bahkan bisa menjual ikan untuk digunakan sebagai sajian kuliner disamping hasil tangkapan ikan laut.

Selain bagi destinasi wisata pantai Belebug, libur panjang Lebaran hampir selama dua pekan berimbas positif bagi sejumlah penginapan. Homestay Kedas salah satunya yang juga memiliki kafe dengan menyajikan beragam kuliner khas. Ikut terimbas positif dari menggeliatnya sektor wisata pada hari libur Lebaran.

Ida Ayu sebagai kasir kafe Kedas menyebut, saat hari biasa kunjungan ke tempat tersebut hanya berkisar 50 hingga 100 orang. Namun meningkat selama libur Lebaran.

Ida Ayu Kartika,salah satu karyawan di Kafe Kedas dan homestay [Foto: Henk Widi]
Okupansi hunian homestay dengan jumlah lebih dari 10 homestay bahkan sudah dipesan 1 bulan sebelum musim libur Lebaran. Selain wisatawan, reservasi kamar homestay banyak diminta oleh sejumlah jurnalis dan aparat keamanan yang ditugaskan di Bakauheni.

Lihat juga...