Umat Buddha Rayakan Tri Suci Waisak 2562 di TMII
Editor: Mahadeva WS
Usai berdoa, umat Buddha melakukan doa pemberkatan air untuk keselamatan. Ada tiga ribu botol yang dibacakan seribu kali Ratanasutta. Setelah itu, umat Buddha melepaskan binatang ke alam. Tahun ini dilepas 1.000 ekor burung.
Pada intinya, perayaan Waisak kali ini umat Buddha melakukan ritual dengan sembahyang puja bakti bertemakan Bertindak, Berucap dan Berpikir Baik Memperkokoh Keutuhan Bangsa. “Umat Buddha juga melakukan prosesi Pradaksina atau menghormati objek pemujaan (vihara) dengan berputar vihara searah jarum jam sebanyak tiga kali,” ujarnya.
Dijelaskannya, Waisak adalah hari raya umat Buddha memperingati tiga peristiwa penting suci dalam kehidupan guru agung Buddha Gautama atau disebut sebagai Tri Suci Waisak.
Tiga peristiwa tersebut, terjadi tepat di bulan purnama penuh dibulan Waisak. Peristiwanya yaitu, lahirnya bayi Siddharta calon Buddha pada 623 SM Bayi yang dilahirkan mempunyai 32 tanda. Artinya orang besar dan kemudian hari menjadi Buddha.

Peristiwa kedua adalah, pertapa Siddharta Gautama mencapai pencerahan menjadi Buddha pada 588 SM. Dan peristiwa terakhir adalah wafatnya Buddha Gautama pada 543 SM saat berusia 80 tahun. “Ketika wafat, Buddha Gautama meninggalkan pesan agar siswa-siswanya memandang ajarannya sebagai guru mereka,” jelas Suyatno.
Hari Tri Suci Waisak dirayakan dengan penuh sukacita. Nyanyian lagu Budhis yang syairnya berupa kutipan ajaran Buddha Dharma mengisi acara. Selain itu di Wihara Arya Dwipa Arama juga dilakukan iring-iringan umat Buddha yang dipandu oleh bhiksu berjalan mengelilingi TMII searah jarum jam.