Petani: Harga Gambir di Sumbar, ‘Gawat’

Editor: Koko Triarko

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Candra/Foto: M. Noli Hendra

Untuk itu, sebagai upaya mengendalikan harga,  Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan bekerja sama dengan dinas perdagangan untuk menyimpan hasil panen gambir ke dalam gudang.

Artinya, meski saat ini harga sedang anjlok, namun dengan adanya pengendalian penjualan gambir, sangat memungkinkan harga gambir akan naik.

Gudang penyimpanan  gambir itu berada di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Pasaman Barat. Lokasi gudang itu merupakan daerah-daerah yang memiliki kebun gambir.

Candra menyebutkan, penyebab anjloknya harga gambir, karena ada kemungkinan permainan pengumpul. Hal ini berawal dari banjirnya petani yang menjual hasil penen dalam bentuk kering.

Artinya, bila yang mau dibeli oleh pengumpul banjir, maka harga bisa dimainkan. Berbeda dengan bila yang mau dibeli itu sedikit, maka harga harus dinaikkan, supaya petani bersedia menjual gambirnya.

Seharusnya, kata Candra, dengan kondisi kuatnya dolar, petani dapat menikmati hasil dengan baik.

Lihat juga...