Pengembangan Tiga SWP di Sikka Masih Belum Maksimal

Editor: Mahadeva WS

“Metode yang digunakan 1 berbanding 3, 1 hari petugas dari DKP Sikka berada di kantor sementara 3 hari di masyarakat mengunjungi para nelayan. Tetapi ternyata APBD tidak cukup membiayai konsep ini,” ungkapnya.

Mengenai kebijakan pemerintah Paul menyebut, ada yang untuk mendukung pemberdayaan dan perlindungan nelayan. Kebijakan pemberian bantuan serta regulasi yang tentunya akan memudahkan nelayan mencari nafkah. “Sementara unsur lainnya yakni mesin atau penggerak pembangunan perikanan. Bila semua ini diberdayakan dan dikembangkan maka SWP ini akan berhasil,” ungkapnya.

Tiga SWP yaitu SWP daerah selatan yang berpusat di Paga yang akan mengakomodir perikanan di wilayah selatan. SWP 2 daerah utara bagian tengah untuk mengakomodir wilayah Magepanda, pulau-pulau kecil dan sebagian pesisir Alok Timur dan Barat serta SWP 3 berpusat di Nangahale untuk wilayah timur pantai utara Sikka.

Direktur Wahana Tani Mandiri (WTM) Carolus Winfridus Keupung mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan LSM Kiara untuk membentuk kelompok perempuan nelayan di Sikka. Kelompok tersebut untuk melakukan pengolahan hasil laut serta membantu suami mengembangkan perekonomian keluarga nelayan.

WTM sengaja mengundang DKP Sikka dan para kepala desa yang memiliki wilayah di pesisir pantai untuk berdiskusi secara mendalam tentang kondisi nelayan serta membangun pemahaman bersama akan pentingnya keberpihakan terhadap nelayan dan membangun sinergitas antara LSM, nelayan, pemerintah desa dan DKP Sikka.

“Kami ingin membangun pemahaman akan pengakuan terhadap kelompok nelayan dan perempuan nelayan dan adanya kebijakan peraturan desa tentang nelayan. Juga berbagai program kerja baik di DKP dan desa yang berpihak kepada nelayan,” tuturnya.

Lihat juga...