MAUMERE – Pengembangan tiga Satuan Wilayah Perikanan (SWP) di Kabupaten Sikka masih belum maksimal. Hal itu dikarenakan model pengembangannya belum terintegrasi dengan baik.
Selain itu unsur-unsur pendukung untuk meningkatkan sektor perikanan belum berfungsi secara lebih baik. “Model pengembangannya belum terintegrasi degan baik. Supaya terintegrasi dengan baik, kita harus siapkan Sumber Daya Manusianya (SDM), kelembagaan, lalu bantuan pemberdayaan,” sebut Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Sikka Paul H.Bangkur, Senin (21/5/2018).
Saat bertemu kelompok Wahana Tani Mandiri (WTM) dan para perangkat desa pesisir Paul menjelaskan, untuk memaksimalkannya maka setiap bagian seperti manusia, dana, metode, material dan mesin harus dipersiapkan secara baik. “Dari segi manusia, kita tentu harus menyiapkan SDM nelayannya. Banyak nelayan di pesisir selatan yang belum terbiasa memancing ikan tuna dan cakalang menggunakan kapal Pole and Line kita berikan magang di kapal-kapal milik nelayan di pantai utara,” terangnya.
Selain nelayan, SDM dari DKP yang mengelolanya serta para investor yang menanamkan modalnya juga perlu mendapatkan perhatian. Dari segi dana, karena tawaran pengembangannya adalah unit usaha, maka yang diterapkan adalah sistim investasi pihak swasta, berbeda dengan daerah yang APBD nya besar sehingga pembiayaannya oleh daerah.
