Kenaikan Harga tak Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

Editor: Mahadeva WS

LAMPUNG – Harga sejumlah barang di pasar tradisional yang ada di Lampung Selatan mulai dirasakan berfluktuasi oleh pedagang. Kenaikan dirasakan di sebagian komoditas sayur dan bumbu dapur. Kendati ada kenaikan harga, daya beli masyarakat dirasakan pedagang tidak terpengaruh.

Pedagang sayur di Pasar Kalangan, Hesti (39) menyebut, komoditas yang harganya naik diantaranya tepung tapioka, gula merah, gula putih, kemiri dan cabai merah. Kenaikan lima jenis kebutuhan tersebut dikarenakan ada pembelian untuk stok ramadhan oleh masyarakat.

Komoditas bumbu jenis cabe merah yang mengalami kenaikan harga [Foto: Henk Widi]
Kenaikan harga sejumlah komoditas berkisar antara Rp1.000 hingga Rp5.000 perkilogram. Sementara yang harganya mengalami peningkatan cukup signifikan adalah cabai merah, dari semula hanya Rp36.000 perkilogram saat ini menjadi Rp40.000 perkilogram. Kemiri dari semula Rp40.000 menjadi Rp45.000 perkilogram.

Tepung tapioka semula Rp8.000 kini Rp10.000 perkilogram. Harga gula merah semula Rp12.000 kini menjadi Rp15.000 perkilogram. Gula putih semula Rp11.000 kini menjadi Rp13.000 perkilogram. Sementara untuk penurunan harga terjadi pada bawang merah dan bawang putih. Harga bawang semula Rp30.000 turun menjadi Rp28.000 perkilogram.

Salah satu anggota Persatuan Pedagang Pasar Kalangan (P3K) itu menyebut, harga diprediksi masih akan naik. Hal itu untuk sejumlah komoditas tertentu yang menjadi kebutuhan pokok untuk selama puasa. “Dominan kenaikan pada bumbu dapur dan bahan bahan untuk pembuatan kue. Ada peningkatan permintaan saat bulan Ramadan untuk menu berbuka puasa menggunakan bahan tertentu,” tandasnya, Jumat (4/5/2018).

Lihat juga...