Indonesia Hadapi Masalah Sumber Daya Air

Ilustrasi - Saluran irigasi -Dok:C DN

JAKARTA – Tahun ini, Indonesia dinilai menghadapi tiga problem sumber daya air pertanian, khususnya irigasi, mulai dari pemborosan air, jaringan irigasi yang belum termanfaatkan optimal, hingga kerusakan daerah aliran sungai (DAS).

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyatakan Indonesia menghadapi tiga masalah utama sumber daya air yang harus segera ditanggulangi.

“Persoalan pertama, yaitu 80 persen air untuk kebutuhan pertanian cenderung boros. Berikutnya 60 persen jaringan irigasi yang ada belum dimanfaatkan optimal dan yang terakhir terjadinya kerusakan keseimbangan hidrologis di daerah aliran sungai,” katanya, di Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Ia memastikan, kini sejumlah jaringan irigasi yang rusak telah diperbaiki tinggal pemanfaatannya yang dioptimalkan.

Dedi menegaskan, pemerintah pusat bukan tak menyadari air berperan vital dalam produksi pertanian.

Menurut dia, bila dulu persoalan air hanya melibatkan Kementerian Pertanian serta Kementerian PUPR, kini pemerintah juga menggandeng Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

“Lokasi pertanian berada di area remote, sehingga desa harus terlibat,” kata Kepala Balai Penelitian Hidrologi dan Agroklimat, Harmanto.

Menurut Harmanto, hingga 2030 kebutuhan air untuk sektor pertanian masih menempati urutan tertinggi bila dibanding kebutuhan domestik dan industri.

Namun, terdapat potensi air yang belum dimanfaatkan secara maksimal, yakni air permukaan, air tanah, dan air hujan yang melimpah.

Air juga dapat memicu konflik, bila tidak dikelola dengan baik, terutama bila tidak terdapat keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan.

Lihat juga...