[Review] “Pendayung Terakhir”, Kegelisahan Para Pendayung di Kota Ambon

Editor; Irvan Syafari

Dalam adegan tersebut, Sumiati, mengaku tidak pernah merasakan kebahagian sejak kecil hingga menikah karena kondisi perekonomian keluarganya yang selalu kekurangan. Akan tetapi ia mengaku tetap bangga dengan kerja keras yang selalu di tunjukkan suaminya demi menafkahi keluarganya.

Hal yang sama juga sampaikan sang anak Yanti yang menginginkan orangtuanya tetap sehat agar bisa tetap bekerja. Dari adegan ini penonton bisa belajar arti kerja keras, kesetiaan dan kebersamaan dalam sebuah keluarga dalam berbagai kondisi.

Melalui film dokumenter pendek ini, sutradara ingin menyampaikan kritik sekaligus memberitahukan kepada pemerintah mengenai kondisi di sekitaran jembatan Merah Putih.

Meskipun dengan adanya jembatan merah putih bisa memperlancar arus transportasi, tapi ternyata di satu sisi ada masyarakat-masyarakat kecil yang justru merasakan dampak negatif karena kehilangan mata pencaharian dengan hadirnya jembatan tersebut.

Hadirnya Jembatan tersebut tidak hanya mengurangi masyarakat, tetapi juga turut menghilangkan budaya dayung yang selama ini telah menjadi budaya bagi masyarakat kota Ambon.

Penonton juga bisa mengambil pelajaran bahwa bagi sebagian orang, tidak selamanya kemoderenan pembangunan berdampak positif bagi orang lain.

Lihat juga...