Percepatan Pembangunan Perempuan Masih Lambat
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Percepatan pembangunan perempuan masih lebih lambat dibandingkan laki-laki. Kesenjangan pencapaian pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan berdasarkan perhitungan BPS, Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2016 berada di angka 90,82.
“Angka ini menunjukkan percepatan pembangunan untuk perempuan masih lebih lambat dari laki-laki. Selanjutnya indeks pemberdayaan gender, meskipun trennya terus naik, tetapi dari indikator kompositnya nilainya stagnan, di mana tahun 2016 pada posisi 71,39,” jelas Siti Eka Rahayu, Jumat (20/4/2018).
Kepala Biro Perencanaan Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (PPPA) Anak RI, ini menjelaskan, untuk melakukan monitoring atas hasil pembangunan gender, digunakan atau dapat dilihat dari pencapaian dua indeks komposit, yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
“IPG menggambarkan kesenjangan pencapaian pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Sementara itu, IDG mengukur partisipasi aktif laki-laki dan perempuan pada kegiatan ekonomi, politik dan pengambilan keputusan,” jelasnya.

Pencapaian penuh kesetaraan gender, tegas Siti, merupakan esensi yang selalu diperjuangkan oleh Kementerian PPPA RI di tengah kondisi masih adanya ketimpangan gender di berbagai bidang pembangunan. Juga sekaligus untuk mewujudkan komitmen internasional menuju Planet 50:50 pada 2030.
“Perwujudan kesetaraan gender juga sebagai upaya mendukung pembangunan kualitas manusia Indonesia, khususnya perempuan, agar dapat menjadi lebih mandiri, tangguh, dan berdaya saing,” sebutnya.