Mengenang Amaroso Katamsi Menggali Sosok Pak Harto
Editor: Koko Triarko
Dan, akhirnya Pak Harto memberikan nama Pahlawan Proklamasi dan itu tidak ada yang bisa melawan, karena memang kenyataannya Bung Karno adalah sang proklamator.
“Jadi, saya angkat Bung Karno menjadi Pahlawan Proklamator,” kata Pak Harto kepada Amaroso.
Bagi Pak Harto, Bung Karno adalah orang yang sangat menghargai ibunya. Ketika Bung Karno meninggal, kata Pak Harto, ketika itu terdapat berbagai masukan dari keluarga Bung Karno terkait tempat pemakaman bagi Bung Karno.
“Bung Karno orang yang sangat menghargai ibunya. Jadi, saya putuskan beliu dimakamkan dekat dengan ibunya di Blitar,” tutur Pak Harto.
Dari ketiga hal yang dijelaskan Pak Harto tersebut, Amaroso pun semakin memahami jalan pemikiran Pak Harto. Amaroso juga terkesan dengan daya ingat Pak Harto yang luar biasa terhadap peristiwa-peristiwa yang tertulis di dalam naskah skenario film Trikora.
“Pak Harto menuturkan berbagai peristiwa pada saat beliau menjadi Panglima Komando Mandala,” kata Amoroso, yang sempat aktif di Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan mengajar di Institut Kesenia Jakarta (IKJ).
Kini, aktor kawakan tersebut telah berpulang ke Rahmatullah. Amoroso Katamsi meninggal karena sakit pada usia 79 tahun, Selasa (17/4/2018) dini hari sekira pukul 01.40 WIB.
Amoroso sempat dirawat di RS TNI Angkatan Laut Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Pemeran Soeharto dalam Film G30S/PKI itu, kali pertama terjun ke dunia seni peran pada 1976 dalam film Cinta Abadi. Selain film, ayah dari Ratna Katamsi, Aning Katamsi dan Dody Katamsi ini, juga pernah tampil membintangi beberapa sinetron, seperti Di Atas Sajadah Cinta dan Tuhan Beri Kami Cinta.