Israel Tak Akan Adili Pembunuh Demonstran di Gaza

Ilustrasi Bendera Israel/Foto: Dokumentasi CDN

YERUSALEM – Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menolak desakan untuk menggelar penyelidikan pembunuhan terhadap 15 pengunjuk rasa asal Palestina oleh tentara pada Jumat (30/3/2018) lalu di daerah perbatasan Gaza – Israel.

“Tentara Israel melakukan apa yang harus mereka lakukan. Saya justru berpendapat tentara kami layak mendapatkan penghargaan, Sementara soal pembentukan komisi penyelidikan, tidak akan ada hal tersebut,” kata Lieberman, Minggu (1/4/2018).

Kelompok dominan di Gaza Hamas mengatakan, lima orang yang tewas adalah anggota dari sayap bersenjata mereka. Sementara Israel memberikan keterangan berbeda dengan mengatakan delapan dari 15 korban adalah anggota Hamas, organisasi yang masuk ke dalam daftar hitam terorisme Israel.

Menanggapi insiden tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Anonio Guterres mendesak adanya penyelidikan independen terkait pertumpahan tersebut. Tuntutan itu kemudian diulangi oleh kepala badan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, Amnesti Internasional, dan partai oposisi sayap kiri di Israel Meretz.

Puluhan ribu warga Palestina pada Jumat berkumpul di sepanjang pagar pembatas antara Gaza dan Israel. Mereka mendirikan tenda-tenda dan berencana untuk menggelar demonstrasi selama enam pekan berturut-turut untuk menuntut kembalinya pengungsi Palestina dan keturunannya di wilayah Israel.

Namun sebagian di antara mereka tidak mengindahkan seruan dari pemimpin demonstran untuk menjauh dari pagar pembatas. Pihak militer Israel mengatakan, beberapa di antara korban, telah menembakkan senjata api ke arah tentara, menggelindingkan ban roda yang terbakar, dan melempar batu serta bom molotov ke arah perbatasan.

Lihat juga...