Indonesia Usung Isu Pajak e-commerce di KTT ASEAN

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita. –Foto: Dok CDN

Faktanya negara-negara anggota ASEAN, kata Enggartiasto belum seluruhnya memahami mengenai persoalan itu.

“Thailand menanyakan dan kita klarifikasi mengenai masalah itu ya itu yang kita persoalkan di WTO,” katanya.

Oleh karena itu, Enggartiasto ingin agar ke depan ASEAN benar-benar siap memasuki bisnis ekonomi digital dengan lebih matang.

Penyelesaian RCEP Pada kesempatan yang sama, Enggartiasto juga menyampaikan soal komitmen Indonesia sebagai negara koordinator untuk penyelesaian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) di bawah kepemimpinan Singapura.

“Semua meminta untuk kita bisa menyelesaikan di bawah kepemimpinan dari Singapura jadi kita mau mengupayakan semaksimal mungkin kita bisa finalisasi RCEP itu,” katanya.

Sementara soal Comprehensive and Progressive Agreement for Trans -Pacific Partnership/CPTPP Enggartiasto mengatakan negara-negara ASEAN sejatinya ragu tanpa ada keterlibatan Amerika Serikat di dalamnya.

“Mereka semua ragu tanpa Amerika, mereka ragu karena kita bandingkan baik dari sisi GDP maupun jumlah penduduk tanpa Amerika sudah tidak ada artinya,” katanya.

Meski begitu, Enggartiasto menyebutkan empat negara ASEAN pada akhirnya memutuskan untuk bergabung setelah enam negara termasuk Indonesia telah lebih dahulu berada di dalamnya.

Menurut dia, dengan semangat ASEAN, perlu dilakukan kembali kajian yang berbeda dengan kajian yang sebelumnya.

“Dulu kita melakukan kajian, jadi tanpa Amerika kita harus melakukan kajian, kajian secara bersama-sama kita lakukan dari enam negara itu. Dan dengan Sekretariat ASEAN nanti empat negara itu akan mempersiapkan berbagai hal, toh kita tidak bisa buru-buru karena mereka harus meratifikasi di internal masing-masing,” katanya.

Lihat juga...