Batubara Penyumbang Terbesar Ekspor di Aceh

Tambang batubara, ilustrasi -Dok: CDN

BANDA ACEH – Batubara merupakan komoditi nonminyak dan gas bumi (migas) terbesar dalam ekspor melalui pelabuhan di Aceh senilai 17,58 juta dolar AS hingga Februari 2018.

Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin, menyatakan, ekspor batubara telah dimasukkan ke kelompok komoditi nonmigas bahan bakar mineral di Januari tercatat dengan nilai 6,17 juta dolar AS, dan Februari senilai 11,4 juta dolar AS.

Batubara menjadi penyumbang terbesar dari total ekpor sampai Februari 18,98 juta dolar AS, atau meningkat 120,78 persen dibanding periode yang sama di 2017 cuma 8,59 11,4 juta dolar AS.

Dari total angkat tersebut, baru lima kelompok komoditi nonmigas yang diekspor, yakni ikan dan udang, buah-buahan, dan bahan nabati, bahan bakar mineral, dan bahan kimia anorganik.

“Memang batubara merupakan komoditi paling konsisten di Januari, cuma ikan dan udang diekspor, maupun di bulan Februari bersama empat komoditi lainnya,” beber Wahyudin, Rabu (11/4/2018).

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, pada tahun lalu menegaskan, akan melakukan evaluasi kembali terhadap perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Aceh.

“Aceh Barat, dan Nagan Raya adalah daerah penghasil batubara terbesar di Aceh. Eksploitasi batubara di kedua daerah ini, sudah berjalan hampir lima tahun. Namun dalam prosesnya, kerap diberitakan negatif,” ujar Gubernur Irwandi.

Perusahaan tambang di Aceh, lanjutnya, terdapat indikasi merusak lingkungan, karena mungkin menyalahi analisis mengenai dampak lingkungan yang telah diberikan pemerintah.

Ia mengaku, seharusnya perusahaan yang berinvestasi di provinsi tersebut membawa manfaat bagi masyarakat setempat, bukan malah sebaliknya. “Kita tidak ingin masyarakat Aceh, menderita akibat adanya pencemaran lingkungan,” kata Irwandi Yusuf. (Ant)

Lihat juga...