104 Tahun Kota Malang, Seniman Dapat Ruang Ekspresi

Editor: Mahadeva WS

MALANG — Perayaan hari jadi ke-104 Kota Malang dimanfaatkan untuk memberi ruang para seniman seni tradisi untuk menunjukkan kemampuannya di berbagai agenda gelaran seni dan budaya. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari keinginan untuk ikut melestarikan seni dan buday tradisional yang ada dan dimiliki masyarakat.

Acara Pentas Budaya Balik Lawas menjadi salah satu agenda budaya yang ditampilkan dan mampu menarik perhatian warga kota Malang, Minggu (8/4/2018). Pertunjukan tersebut  mengajak masyarakat untuk kembali mengingat sekaligus mengenalkan seni tradisi kepada masyarakat khususnya generasi muda.

“Tentunya anak-anak muda ini perlu diperkenalkan, di beri waktu dan kesempatan untuk mereka terus berlatih seni tradisi karena pada saatnya nanti mereka inilah yang akan membawa nama harum kota Malang,” jelas, Sekretasis daerah kota Malang, Wasto, saat membuka acara Pentas Budaya Balik Lawas yang digelar di depan gedung Balai Kota Malang.

Ke depan Wasto menyebut akan mencoba mengagendakan berbagai kegiatan seni seperti festival tari, festival wayang kulit dan festival Ludruk. Seni pertunjukan tersebut untuk memberikan ruang seniman tradisional unjuk kebolehan. “Agenda-agenda budaya tersebut nantinya juga akan kita sampaikan kepada pihak hotel dengan harapan agar para turis bisa melihat kesenian tradisional yang kita tampilkan,” ucapnya.

“Dengan rencana tersebut, diharapkannya di mulai dari kampung budaya yang saat ini sudah ada, kesenian tradisional di kota Malang bisa berkembang bagus dan bisa menjadi barometer nasional,” tandasnya.

Wasto menyebut, kota Malang di usianya yang ke-104 diharapkan bisa tetap menjadi kota layak huni dan bisa melestarikan budaya tradisional. Kesenian diharapkannya, , bisa dikembangkan untuk memakmurkan masyarakat kota Malang.

Lihat juga...