Pelajar Belgia Ikut “Workshop” Gamelan
JAKARTA — Sejumlah 18 siswa sekolah menengah pertama Altheneum Brussel, Belgia, mengikuti workshop gamelan dan kecak di Kedutaan Besar Republik Indonesia Brussel, Rabu lalu.
Duta Besar RI di Belgia Yuri Octavian Thamrin menyempatkan diri menyapa dan berbaur bersama anak-anak muda Belgia pada workshop yang berlangsung selama dua jam, demikian keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (9/3).
Workshop menjadi salah satu kegiatan pengenalan budaya yang diselenggarakan oleh KBRI bekerja sama dengan sekolah-sekolah lokal Belgia untuk memberikan pengetahuan budaya Indonesia khususnya melalui permainan instrument musik tradisional Indonesia.
Instruktur workshop I Made Wardana mengawali perkenalan kepada anak-anak dengan beberapa kalimat sederhana dalam Bahasa Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan permainan alat musik tradisional seperti gamelan Jawa, kecapi, angklung, gamelan Bali dan gong dari berbagai ukuran.
Untuk melepas rasa penasaran terhadap instrumen-instrumen tersebut, para anak-anak pun diberi kesempatan untuk mempraktikan alat-alat musik tersebut.
Tarian bali seperti kecak pun diperkenalkan kepada anak-anak dan guru pendamping.
Salah satu siswi yang hadir, Fleur yang berusia 13 tahun, sudah mengenal sedikit tentang Indonesia dari pengalaman berliburnya ke Pulau Bali bersama orang tuanya tahun lalu.
Siswi tersebut mengatakan alat-alat musik tersebut sangat mudah dipelajari dan sangat menyenangkan mengenal kebudayaan indonesia.
“Akan lebih menyenangkan apabila saya memiliki kesempatan untuk bisa mengikuti kursus alat musik tradisional Indonesia. Irama musiknya membuat saya mudah untuk belajar alat musik tersebut,” kata dia.