P3E Bali-Nusa Tenggara, Evaluasi Taman Nasional Komodo

Ilustrasi. Antrian pengunjung di sebuah lokasi wisata. Foto: Dokumentasi CDN

KUPANG  – Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara mulai mengevaluasi dan mengkaji kawasan wisata Taman Nasional Komodo untuk mendukung pengembangan salah satu objek wisata unggulan nasional itu.

“P3E sementara mempersiapkan pengkajian daya dukung kawasan wisata komodo, sekarang pada tahap penggalian data dan informasi,” kata Kepala Taman Nasional Komodo, Budi Kurniawan saat dihubungi dari Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan, pengkajian itu untuk mengetahui daya dukung sumber daya alam di dalam kawasan wisata komodo yang berada di bagian barat Pulau Flores itu, terkait batas toleransi, salah satunya jumlah pengunjung.

Penyusunan daya dukung kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dari P3E, lanjutnya, akan melengkapi dokumen ‘Tourism Carrying Capacity’ yang sudah disusun pihaknya bersama WWF Indonesia pada 2017.

Menurut Budi, TN Komodo membutuhkan kajian untuk mempertimbangkan dampak lingkungan akibat perilaku wisatawan dan dampaknya terhadap lingkungan.

“Karena walaupun jumlah pengunjung di satu spot kawasan sedikit tetapi perilaku wisatawan tidak bertanggung jawab tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan, bagi satwa komodo itu sendiri,” katanya.

Kajian itu diperlukan untuk mencegah pengaruh arus wisatawan terhadap populasi komodo yang dikhawatirkan mengalami stres dan seiring waktu semakin berkurang.

Data hasil monitoring TN Komodo mencatat, populasi komodo (varanus komodoensis) pada 2017 sebanyak 2.762 ekor menyebar di lima pulau di antaranya, Komodo, Rinca, Padar, Gilomotang, dan Nusa Kode.

Populasi terbanyak berada di Pulau Rinca sebanyak 1.410 ekor, Pulau Komodo 1.226 ekor, Pulau Padar 2 ekor, Pulau Gili Motang 54 ekor, dan Pulau Nusa Kode 70 ekor.

Lihat juga...