Myanmar Selidiki Penembakan Warganya

Ilustrasi -Dok: CDN

Juru bicara militer Myanmar Mayor Jenderal Tun Tun Nyi menolak memberikan komentar soal kasus tersebut. Fortify Rights menyuarakan kekhawatiran bulan lalu soal nasib kedua pria itu dan mengutip dua saksi yang mengatakan bahwa mereka melihat tentara-tentara menangkap kedua pria tersebut. Satu saksi mengatakan tentara berupaya memasukkan seragam KIA ke tubuh kedua orang itu.

Pasukan keamanan Myanmar juga mendapat tuduhan melakukan pemerkosaan, pembunuhan dan pembakaran terhadap Muslim Rohingya dalam operasi yang dilancarkannya untuk menangani serangan-serangan pemberontak pada Agustus di negara bagian Rakhine di Barat. Keadaan itu telah menyebabkan ratusan ribu warga mengungsi ke negara tetangga Myanmar, Bangladesh.

Myanmar meminta agar tuduhan kekejaman di Rakhine dibuktikan dengan jelas, namun Kepala HAM PBB Zeid Ra’ad al-Hussein pada Jumat (9/3/2018) menghimbau agar Myanmar dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional atas tindakan yang disebutnya sebagai “pembersihan etnis” terhadap minoritas Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan. (Baca: https://www.cendananews.com/2018/03/pakar-pbb-meminta-dugaan-genosida-di-myanmar-diselidiki.html) (Ant)

Lihat juga...