Kedu Warna Camp Dorong Wisata Berbasis Lingkungan

Editor: Satmoko

Pembersihan pantai dari sampah diakui Yodis hanya menjadi salah satu upaya menjaga kebersihan lingkungan di objek wisata. Lebih dari itu Pokdarwis dan peserta Kedu Warna Camp 2018 terus mendorong berbagai pihak untuk ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai dan laut. Meski kerap dibersihkan, namun Yodistira mengaku kebersihan pantai tidak akan tercapai jika kesadaran masyarakat rendah untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Perhatian pada objek wisata berbasis lingkungan juga diperlihatkan dengan melakukan penanaman pohon di sekitar pantai. Selain itu menambah beberapa fasilitas tempat berteduh dari kayu dan atap daun rumbia.

Sebagian fasilitas meja dan kursi di lokasi wisata tersebut merupakan kreasi dari kayu-kayu bekas yang terdampar di pantai. Tyo Crafts selaku salah satu peserta bahkan melatih proses pembuatan meja dan kursi artistik yang meningkatkan nilai estetika objek wisata Pantai Kedu Warna.

Yodistira Nugraha, tim kreatif dan pengembangan Kelompok Sadar Wisata Lawok Kedu [Foto:Henk Widi]
“Kegiatan pembersihan sampah pantai merupakan bagian kegiatan Kedu Warna Camp 2018 karena berbagai kegiatan juga telah kita lakukan,” beber Yodistira.

Kegiatan Kedu Warna Camp 2018 juga mendapat dukungan dari sejumlah komunitas pemerhati dan pemberdayaan lingkungan lainnya. Salah satu komunitas yang peduli di antaranya Lastday29 yang diketuai oleh Ananda Tohpati, salah satu tokoh muda Lampung yang peduli akan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.

Selain mendukung sektor wisata berbasis lingkungan komunitas tersebut bahkan memfasilitasi upaya menjaga lingkungan dengan konsep yang dimulai dari diri sendiri untuk meminimalisir membuang sampah sembarangan.

Lihat juga...