Kanada Bantu Pengembangan Desa di Banyuwangi
BANYUWANGI – Pemerintah Kanada membantu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan dana inovasi responsif (RIF) sebesar Rp1 miliar untuk program pengembangan pedesaan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi, Suyanto Waspotondo di Banyuwangi, Sabtu, mengatakan, RIF merupakan program kemitraan antara Indonesia melalui Bappenas dengan pemerintah Kanada melalui “National Support for Local Investment Climate/ National Support for Enhancing Local dan Regional Economic Development” (NSLIC/NSELRED).
“Kanada menilai Banyuwangi mampu meningkatkan hubungan kota-desa dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayahnya. Program ini difokuskan pada daerah yang melakukan terobosan inovatif dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan yang menumbuhkan ekonomi lokal. Harapan mereka, bantuan dana ini bisa menstimulasi pengembangan ekonomi dan penanaman investasi lokal berdasarkan pendekatan inovatif,” katanya.
Suyanto menambahkan, khusus di sektor pengembangan ekonomi lokal, Banyuwangi mendapatkan nilai tertinggi lewat program pengembangan kawasan agrowisata berbasis desa. Ada tiga kawasan kecamatan yang dinilai tim gabungan Kanada dan Bappenas sebelumnya, yakni Kecamatan Licin, Kalipuro, dan Glagah. Tiga kecamatan ini terletak di lereng Gunung Ijen yang memiliki potensi alam dan perkebunan.
“Pemkab Banyuwangi merancang program yang mendorong tiga wilayah ini memanfaatkan potensinya menjadi destinasi wisata yang menarik. Selain itu, pemerintah daerah aktif melakukan pemberdayaan ekonomi yang melibatkan warga desa lainnya,” ujar Suyanto.
Dia merinci, bantuan dari Kanada diberikan dalam bentuk bantuan teknis, mulai peningkatan kelembagaan masyarakat, promosi wisata, dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.