Dinkes Bogor Minta Faskes Teliti Cegah Malaria Impor
Menurut Dwi, bila penanganan terhadap pasien malaria lambat dilakukan, dan terjadi stadium lanjut hingga komplikasi, pasien akan mengalami kejang, tidak sadarkan diri, urine berdarah, tubuh berwarna kuning, kekurangan darah, sedangkan bagi ibu hamil bisa menyebabkan keguguran.
Rata-rata dari tiga kasus malaria impor dialami warga Kota Bogor yang memiliki aktivitas sebagai dosen, peneliti dan tenaga kerja lapangan yang kerap mengunjungi wilayah endemis Malaria.
Untuk mencegah malaria, lanjut Dwi, dapat dilakukan bagi mereka yang hendak bepergian ke wilayah endemis malaria seperti membawa obat-obatan, lotion anti nyamuk, dan menggunakan pakaian berlengan panjang.
“Kalau bepergian tidak lama cuma satu minggu, bisa membawa obat Profilaxis, tersedia di apotik. Diminum sehari sebelum berangkat,” katanya.
Untuk yang melakukan perjalanan lebih dari dua minggu tidak dianjurkan mengkonsumsi obat tersebut. Tetapi lebih dianjurkan untuk menjaga kontak dari nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk, serta berpakaian lengan panjang.
“Hindari kegiatan malam hari, karena nyamuk menggigit malam hari,” katanya.
Dan, bila setelah pulang dari daerah endemis terdapat gejala trias malaria, penderita dianjurkan langsung memeriksakan diri ke Puskesmas, atau rumah sakit, dan secepatnya melakukan pemeriksaan laboratorium.
“Pemeriksaan lab ini supaya diketahui cepat parasitnya, dan cepat pengobatan diberikan,” kata Dwi. (Ant)