Banyak Keluhan, RSUD NTB Luncurkan Aplikasi ‘BMS’
Editor: Koko Triarko
MATARAM – Kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun sistem informasi ketersediaan tempat tidur bagi pasien atau Bed Management System (BMS) dinilai sebagai salah terobosan dalam upaya memperbaiki layanan kesehatan.
“Kebijakan membangun sistem informasi ketersediaan tempat tidur bagi pasien saya kira sebagai salah satu bentuk inovasi yang patut diapresiasi”, kata Kepala Ombudsman Perwakilan NTB, Adhar Hakim, saat berkunjung ke RSUD NTB, Senin (12/3/2018).
Adhar menuturkan, selama ini laporan warga terhadap RSUD NTB didominasi oleh permasalahan informasi terkait ketersediaan kamar dan tempat tidur, bahkan sebelum sistem BMS diluncurkan, banyak masyarakat menilai RSUD NTB dalam pengelolaan tempat tidur kurang terbuka.
Karena itu, dalam berbagai koordinasi dan komunikasi dengan manajemen RSUD NTB, Ombudsman menekankan pentingnya membangun terobosan tata kelola informasi terkait ketersediaan tempat tidur.
Dengan BMS, katanya, masyarakat dapat menggunakan aplikasi yang ada dalam gadget untuk melihat dan mengecek langsung ketersediaan tempat tidur di RSUPD NTB.
Ia menambahkan, selama ini pengaduan masyarakat terkait pelayanan kesehatan masuk dalam lima besar pengaduan dengan jumlah terbanyak. Dalam pelayanan kesehatan tersebut, termasuk pelayanan pada rumah sakit. Karena itu, upaya keras dengan menciptakan inovasi pelayanan dinilai sangat strategis.
Sementara itu, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD NTB, Henny Hardini, mengatakan, kerja sama dan koordinasi dengan Ombudsman RI Perwakilan NTB selama ini dirasakan sangat membantu dalam perbaikan pelayanan publik.