Sering Diusir, Pedagang Sayur di TPI Alok Masih Membandel

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

MAUMERE — Para pedagang sayur dan aneka bumbu dapur, masih saja berjualan secara sembunyi-sembunyi baik di jalan masuk ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Alok Maumere maupun berjualan di dalam kompleks TPI meski sering diusir petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Selama ini kami biasa berjualan di pasar Alok namun kami nekat berjualan disini meski sering diusir Satpol PP karena di TPI Alok dagangan kami cepat laku,” sebut Yohana Dua, Sabtu (3/2/2018).

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran kabupaten Sikka Yosef Benyamin,SH. Foto : Ebed de Rosary

Pedagang sayur asal Nelle ini mengaku, setiap hari sekitar pukul 05.30 WITA sudah datang membawa sayur untuk dijual di TPI Alok. Barang dagangan digelar di terpal yang diletakan di tanah dengan jumlah yang tidak banyak agar mudah diangkut.

“Kalau ada petugas Sapol PP datang, kami langsung mengikat dan membawanya. Petugas juga tidak bersikap kasar hanya menegur dan menyuruh kami tidak berjualan,” tuturnya.

Yohana mengaku penjualan sayur dan bumbu dapur di TPI Alok lebih laku dibandingkan dengan di pasar Alok sebab warga kota Maumere yang setiap pagi membeli ikan di tempat ini biasanya langsung membeli sayur.

“Hari Minggu petugas satpol PP tidak melarang. Biasanya selain penjual sayur ada juga penjual pakaian dan perabot dapur yang ikut menggelar dagangan di TPI Alok,” paparnya.

Kepala dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran kabupaten Sikka Yosef Benyamin,SH menyebutkan, setiap hari dirinya selalu menempatkan beberapa petugas untuk berjaga di TPI Alok saat pagi jam 6 hingga jam 9 atau 10 pagi sebab masih banyak pedagang sayur yang tetap saja membandel berjualan di TPI Alok.

Lihat juga...