{Review] ‘Eiffel i’m in Love 2’, Balada Cinta Adit dan Tita
Editor: Mahadeva WS
Menonton film ini, kita seperti menjelajah Paris yang indah nan romantis. Film ini memperlihatkan berbagai sudut kota Paris yang memang indah nan romantis. Sutradara Rizal Mantovani mampu mengemas segala keindahan dan keromantisan dengan baik. Berulangkali terjadi antara Adit dan Tta bertengkar, tapi kemudian mesra lagi. Ketika keduanya bicara dan saling berargumentasi tampak bentrok tidak ada kecocokan hingga bertengkar lagi, tapi sebentar kemudian mesra lagi. Memang cinta menyatukan dua pribadi yang berbeda seiring waktu yang mendewasakan.
Akting Shandy Aulia kian matang. Ia mampu memainkan emosi penonton dengan karakternya yang menggemaskan, bahkan membuat penonton geregetan. Shandy kadang tampil polos penuh keluguan, tapi juga mampu tampil intelek sebagai seorang dokter hewan.
Sedangkan, akting Samuel Rizal cukup baik. Ia tampak berusaha untuk bisa mengimbangi akting Shandy. Pengalaman akting keduanya memang berbeda. Shandy lebih banyak teruji aktingnya karena membintangi banyak film. Tapi keduanya masih cukup baik menjalin chemistry sebagai sepasang kekasih yang puluhan tahun terpisah antara Paris, Perancis dan Jakarta, Indonesia.
Film ini menghadirkan dua latar budaya yang berbeda. Budaya Barat yang gaya hidup bebas dan budaya Timur yang masih terikat norma masyarakat. Cinta Adit dan Tita diuji kondisi kedua budaya itu yang tampak bertolak belakang, tapi sebenarnya bisa saling melengkapi. Seperti keduanya memang beda karakternya tapi cinta yang menyatukan mereka berdua seiring waktu yang mendewasakan.