Pandai Besi di Solo Hadapi Kendala Regenerasi
Editor: Irvan Syafari
“Kalau kualitas dan ketajaman jelas bisa diadu, karena bahan bakunya juga baik,” imbuhnya.
Selama puluhan tahun, Kusno mengaku telah banyak merasakan manis getirnya selama menggeluti pekerjaannya sebagai pandai besi.
Dirinya juga merasa sulitnya mencari generasi penerus untuk melanjutkan usaha yang sudah digelutinya. “Tenaga baru sudah tidak ada, karena anak-anak tidak mau. Di pandai besi ini belajar saja diberi upah. Beda pekerjaan lainnya, baru belajar malah disuruh membayar,” pungkasnya.