Bintangi Film Guru Ngaji, Donny Damara Pahami Keikhlasan
Editor: Satmoko
Sedangkan untuk menjadi badut Donny harus bisa berakrobat, jadi ia banyak berlatih, seperti main stik, roda satu atau main bola-bola. “Paling tidak untuk kebutuhan shoot saya harus bisa. Saya butuh waktu sekitar enam minggu untuk bisa dan lancar,” bebernya.
Main roda satu, menurut Donny, yang paling berat. “Saya hanya bisa lima-enam kayuhan. Jatuhnya cenderung ke depan. Saya berusaha pelan-pelan sekali mengayuh roda satu itu agar tidak jatuh,“ tutur jebolan FISIP UI.
Main film tersebut, Aktor Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2012 dan Festival Film Asia 2012 berkat film ‘Lovely Man’ itu merasa bersyukur karena lawan mainnya saling dukung, terutama Dewi Irawan, kemudian Ence Bagus dan Ferdi Soleman. Adapun para pemain anak kecil dari Jogja tidak sulit. “Karena mungkin mereka sudah sering main film,“ katanya.
Syuting film ‘Guru Ngaji’ pada bulan Februari 2017. Syutingnya 35 hari di Boyolali. Kalau di Jakarta, hanya di Masjid Istiqlal. “Karena bulan Februari masih musim hujan jadi sering hujan. Kita mengalah. Tapi yang menjadi masalah, sirkusnya pergi karena sudah tiga bulan ada di situ. Sirkus keliling itu hebat,“ pujinya.
Harapan Donny, mudah-mudahan dalam situasi sekarang film tersebut bisa menjadi nafas baru untuk cermin bertoleransi dengan agama lain maupun suku lain.
Pengalaman dulu sewaktu masih kecil, Donny belajar membaca Al-Quran dari guru mengaji. Ia masih ingat sosok Ibu Fatma, guru mengajinya, tapi beliau sekarang sudah meninggal. “Dulu pengalaman sewaktu kecil mengaji saya ngantuknya yang luar biasa. Keluarganya nanti akan diajak untuk acara gala premiere film ‘Guru Ngaji’ ini,“ paparnya.