Bintangi Film Guru Ngaji, Donny Damara Pahami Keikhlasan
Editor: Satmoko
JAKARTA – Membintangi sebuah film bagi aktor gaek Donny Damara yang sudah sangat berpengalaman, selalu ada hikmah yang didapatkan. Apalagi film drama keluarga ‘Guru Ngaji’ yang sarat pesan.
Selain menjadi guru mengaji, Mukri yang dilakoni Donny menjadi badut untuk menghidupi keluarga. Karena menjadi guru mengaji tidak ada bayaran, tapi imbalannya hasil kebun, bukan uang. Intinya, film ini memang tentang toleransi dengan agama dan suku lain. Setelah membintangi film produksi Chanex Ridhall Pictures ini, ia pun lebih memahami tentang keikhlasan.
“Saya dapat tawaran main film dan kemudian membaca skenarionya, bagus juga ceritanya tentang keikhlasan seorang guru mengaji dalam menyikapi hidup,“ kata aktor Donny Damara kepada Cendana News di Excelso, Senayan City, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut, lelaki kelahiran 12 Oktober 1966 itu menerangkan, bahwa menjadi guru mengaji bukannya pasrah atau memaki-maki pada kehidupan yang berkekurangan, tetapi belajar tentang keikhlasan, memberikan perhatian pada lingkungan sekitar dengan mengajar mengaji pada anak-anak.
“Mukri merasa terpanggil menjadi guru mengaji, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjadi badut,“ terang Donny.
Sewaktu kecil, pemilik nama lengkap Donny Damara Prasadhana ini sudah terbiasa belajar mengaji pada guru mengaji. Jadi dalam memerankan sebagai guru mengaji tentu tidak terlalu kesulitan.
“Hanya saya deg-degan takut salah tajwid, apalagi sekarang masyarakat kita sangat sensitif kalau sudah menyinggung agama. Jadi beberapa kali take karena saya berusaha untuk yang sebenarnya,“ ungkap keponakan dari penulis novel terkenal Ikke Supomo ini, yang memulai karier sebagai model iklan di produk mentega Blue Band pada 1978.